BAB I
KOMUNIKASI SEBAGAI ILMU
A.
PENGELOMPOKAN ILMU DAN
PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI
1.
Pengelompokan Ilmu
Dalam undang-undang pokok tentang
perguruan tinggi Nomor 22 Tahun 1961 dicantumkan penggolongan ilmu pengetahuan
yang terdiri atas empat kelompok, yaitu : Ilmu agama/kerohanian, Ilmu
kebudayaan, Ilmu social, Ilmu eksakta dan teknik.
2.
Perkembangan Ilmu
Komunikasi
Ilmu komunikasi sifatnya interdisipliner dan multidisipliner. Ini disebabkan oleh objek materialnya sama dengan
ilmu-ilmu lainnya, terutama yang termasuk kedalam ilmu social/ilmu
kemasyarakatan.
B.
PENGERTIAN DAN PROSES
KOMUNIKASI
- Pengertian Komunikasi
Menurut Carl I. Hovland, ilmu
komunikasi adalah : upaya sistematis
untuk merumuskan secara tegar asas-asaa penyampaian informasi serta pembentukan
pendapat dan sikap.
- Proses komunikasi
a.
Prose komunikasi secara primer
Proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing (symbol) sebagai media.
b.
Proses Komunikasi secara Sekunder
Proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memakai lambing sebagai media pertama.
- Komunikasi Massa
a.
Ciri-ciri komunikasi massa
1. Komunikasi massa
berlangsung satu arah
2. Komunikator pada
komunikasi massa melembaga
3. Pesan pada
komunikasi massa bersifat umum
4. Media komunikasi
massa menimbulkan keserempakan
5. KOmunikan
komunikasi massa bersifat heterogen
- Fungsi komunikasi massa
·
Informasi, sosialisasi, Motivasi, Perdebatan dan
diskusi, pendidikan, memajukan kebudayaan, hiburan, integrasi.
BAB
II
SETRATEGI KOMUNIKASI
A.
FUNGSI SETRATEGI
KOMUNIKASI
- Tujuan Sentral dalam Setrategi Komunikasi
R. Waene pace Brent D. Peterson, dan
M. Dallas Burnett dalam bukunya. Techniques For Effective Comunication,
menyatakan bahwa tujuan sentral kegitan komunikasi terdiri atas tiga tujuan
utama, yaitu :
a.
To secure understanding,
b.
To establish acceptance,
c.
To motivate action.
2. Korelasi Antar Komponen dalam Setrategi Komunikasi
a.
Mengenali sasaran komunikasi
b.
Pemilihan media komunikasi
c.
Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi
d.
Peranan Komunikator dalam Komunikasi
B. KAITAN SETRATEGI KOMUNIKASI DENGAN SISTEM KOMUNIKASI
1. Sistem Komunikasi Secara Makro Vertikal
Dalam hubungannya dengan sistem
komunikasi bila kita tinjau secar makro vertical, jelas bahwa di satu pihak sistem
komunikasi itu dipengaruhi oleh sistem pemerintah; di lain pihak dipengaruhi
oleh penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi komunikasi.
a.
Pengaruh Sistem Pemerintahan
b.
Pengaruh Televisi dan Radio
c.
Pengaruh Direct Broadcasting Satellite
d.
Pengaruh New Internasional Information Order
2. Sistem Komunikasi Secara Makro Horizontal
Yang dimaksud dengan sistem
komunikasi secara mikro horizontal di sini ialah komunikasi social antar insan
dalam tingkat setatus social yang hampir sama dan terjadi dalam unit-unit yang
relative kecil.
a.
Komunikasi di Daerah Perkotaan
b.
Komunikasi di Daerah Pedesaan
BAB III
KOMUNIKASI DAN RETORIKA
A. RETORIKA SEBAGAI CIKAL BAKAL ILMU KOMUNIKASI
1. Reorika dari Masa ke Masa
Cleanth Brooks dan Robert Penn Warren
dalam bukunya. Modern Rhetoric, mendifinisikan retorika sebagai The art of using language effectively
atau seni penggunaan bahasa secara efektif.
2. Retorika Zaman Modern
Oliver Cromwell
mengatakan bahwa dalam melaksanakan retorika :
a.
Harus mengulang hal-hal penting
b.
Harus menyusaikan diri dengan sikapa lawan
c.
Bila perlu tidak menyinggung persoalan
d.
Harus membiarkan orang-orang menarik kesimpulan sendiri
e.
Harus menunggu reaksi
3. Retorika Ilmiah
Dan sesuai dengan perkembangan ilmu,
retorika masa kini di kenal sebagai scientific
rhetoric atau retorika ilmiah yang merupakan paduan antara ilmu komunikasi
dan ilmu jiwa.
B. RETORIKA DALAM KEPEMIMPINAN
1. Faktor-faktor Ethos, Pathos, dan Logos
Ethos
merupaka
kredibilitas sumber (source credibility) tidak di sangsikan. lagi karena jelas
perjuangannya untuk tanah air. Phatos
menunjukan imbauan emosiaonal (emotion appeals). Logos mennjukan imbauan logis (logical appeals) yang diketengahkan
dalam suatu pidato berdasarkan pemikiran yang mantap.
2. Retorika dan kepemimpina
Kepemimpinan pancasila
berdasarkan ajaran Ki hadjar Diwantara.
Ing Ngarso tulodo,Ing madya mangun karso,Tut wuri
handayani.
C. PIDATO DALAM PRAKTEK
1. Persiapan pidato :
Pidato tanpa naskah, pidato dengan
naskah,
2. Sikap sebelum, sedang, dan sesudah pidato
Sebelum
menuju mimbar, cara bersikap di mimbar, saat meninggalkan mimbar.
BAB
IV
KOMUNIKASI DAN PUBLISISTIK
A. PUBLISISTIK DARI MASA KE MASA
1. Pengertian Publisistik
Istilah publisisti sebagai terjemahan
dari bahas jerman Publizistik dan bahasa belanda publicistiec yang memiliki
derajat ilmu merupakan perkembangan dari ilmu persurat kabaran, dalam bahasa
jermar zeitungswissenschaft dan dalam bahasa belanda dagbladwetenschap.
2. Definisi Publisistik
Seorang ahli dari Indonesia yang
tampaknya dipengaruhi oleh hagemann adalah Adinegoro. Ia mengetengahkan
definisinya sebagai berikut:
“Publisistik ialah ilmu pernyataan
antar manusia, yang umum lagi aktuil, dan bertugas menyelidiki secara ilmiah
pengruh pernyataan itu dari mulanya ditimbulkan orang, sampai tersiar dalam
pers, radia dan sebagainya serta akibatnya kepada sipenerima
pernyataan-pernyataan itu.
B. APAKAH PUBLISISTIK DAPAT DI PERTANGGUNG JAWABKAN SEBAGAI
ILMU?
- Persyaratan Ilmu
Prof.
Harsoyo dalam karyanya, apakah ilmu itu? Menegaskan bahwa ilmu itu bersifat:
Rasional, Empiris, Umum, Akumulatif.
- Manusia dalam Masyarakat sebagai Objek Ilmu Publisistik
Objek
ilmu publisistik adalah manusia, tetapi bukan manusi sebagai individu melainkan
manusia dalam masyarakat. Ilmu publisistik mengajarkan bahwa setiap pernyataan
kepada umum dengan media apapun – apakah cetak atau elektronik – menciptakan
suatu hubungan rohaniah antara sipublisis dengan khalayak. Hubungan rohaniah
itu merupakan suatu proses yang menurut Prof. Dr. Walter Hagemann yang namanya
telah ditampilkan di muka terdiri atas tiga fase, yakni:
·
Peristiwa (das Ereignis)
·
Penerimanya (der Empfanger)
·
Daya pengaruhnya (die Wirkung).
BAB V
KOMUNIKASI DAN
PEMBANGUNAN
A.
KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
DI DUNIA KETIGA
1.
Komunikasi Pembanguna
dan Komunikasi Penunjan Pembangunan
Komunikasi pembangunan itu
membangkitkan suasana psikis dimana kegiatan ekonomi dan produktivitas terjadi.
Komunikasi penunjang pembangunan istilah yang dikemukakan oleh Erskine
Childers, adalah komunikasi yang dirancang secara khusus untuk mendukdung suatu
progam pembangunan tertentu. Dari penjelasan itu tampak bahwa komunikasi
pembangunan menunjuan kesemestaan yang lebih luas dari pada komunikasi
penunjang pembangunan.
2.
Komunikasi Pembangunan
di Indonesia
Ciri khas pembangunan di Indonesia
penekanannya pada keselarasan antara aspek kemajuan lahiriah dan aaspek
kepuasan batiniah, yang tidak terdapat pada pengertian pembanguna di
Negara-negara lain.
3.
Pengaruh Teknologi
Elektronik Terhadap Komunikasi Pembangunan
Revolusi elektronika atau sering juga
disebut revolusi industri pada abad ke 20 ini, menurut pengamatan para ahli
komunikasi menimbulkan “Revolusi meningkatnya Frustasi”.(revolution of rising
frustrastion).
B.
KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
DAN MODERNISASI
1.
Konsep Modernisasi
Konsep modernisasi dapat menunjukan
jalan kearah terintegrasinya semua kelompok dalam masyarakat untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan, dan memberikan petunjuk nilai-nilai mana yang harus
dipertahankan, mana yang harus dikembangkan, mana yang harus diubah.
2.
Modernisasi dan
kelestarian Bangsa
Kelestarian bangsa memerlukan suatu
konsep. Dalam hubungan ini tepat apabila konsep ketahanan Nasional dari ABRI
dijadikan konsep kelestarian bangsa , setidaktidaknya dijadikan pola dengan
mengambil unsur-unsur dari padanya. Tampaknya makna ketahanan nasional identic
dengan makna kelestarian bangsa.
BAB VI
KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN
A.
PENDIDIKAN SEBAGAI
PROSES KOMUNIKASI
1.
Proses Belajar Mengajar
Pada umumnya pendidikan berlangsung
secara berencana di dalam kelas secara tatap muka (face-to-face). Terjadilah
komuikasi dua arah atau dialog dimana si pelajar menjadi komunikan dan
komunikator, demikian pula sang pengajar.
2.
Apakah Penalaran itu
Shakespeare, tokoh pemikir dari
ingggris, “Penelaran adalah mata inteklektual kita dan seperti hanya mata
jasmaniah, untuk dapat melihat, mata intelektualtersebut memerlukan cahaya,
lalu untuk dapat melihat jelas dan jauh, ia memerlukan cahaya Allah, penalaran
yang kuat akan menimbulkan kegiatan yang hebat”.
B. PERANAN
TEKNOLOGI KOMUIKASI DALAM PENDIDIKAN
1.
Upaya Menjembati
Kesenjangan
Marsahall McLuhan yang mengatakan
dalam karyanya, “Marshall McLuhan Message the Medium”, bahwa Negara-negara yang
terbelakang mempunyai keuntungan. Negara ini, katanya, dapat melakukan
lompatan, katakanlah dari abad ke-10 sebelum masehi ke abad ke-20 tanpa proses yang
penuh rintangan.
2.
Teknologi Komunikasi
dan Pendidikan Pascaliterer
Pemerintah Republik Indonesia
Mencanangkan pentingnya pendidikan, tidak hanya pendidikan formal
disekolah-sekolah, tetapi juga pendidikan tak formal dalam keluarga. Oleh
karena itu, Kegiatan pendidikan perlu dilakuan secara holistic yang meliputi
tiga dimensi pendidikan, yakni:
a. Pendidikan
Praliterer
b. Pendidikan
Literer
c. Pendidikan
Pascaliterer
BAB VII
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI
A.
HUBUNGAN KOMUNIKASI
DENGAN PERILAKU ORGANISASI
1.
Ihwal Organisasi
Ever M. Rogers dan Rekha Agarwala
Rogers dalam bukunya, communication in
Organization. Memandang organisasi sebagai suatu setruktur yang
melangsungkan proses pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dimana operasi dan
interaksi di antara bagian yang satu dengan yang lainnya dan manusia yang satu
dengan yang lainnya berjalan secara harmonis, dinamis dan pasti.
2.
Pengaruh Komunikasi
terhadap Perilaku Organisasional
a. Peranan
Antarpersona (Interpersonal Roles)
b. Peranan
informasional Informational Roles)
c. Peranan Memutuskan
(Decisional Roles)
B.
DIMENSI-DIMENSI
KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN ORGANISASI
1.
Komunikasi Internal
a. Dimensi
Komunikasi Internal
1. Komunikasi
Vertikal
2. Komunikasi
Horizontal
b. Jenis Komunikasi
Intternal
1. Komunikasi
Persona (Personal Communication)
2. Komunikasi Kelompok
(Group Communication)
2.
Komunikasi Eksternal
a.
Komunikasi dari Organisasi kepada Khalayak
b. Komunikasi dari
Khalayk kepada Organisasi
BAB VIII
KOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
A.
HUBUNGAN MASYARAKAT
SEBAGAI OBJEK STUDI ILMU KOMUNIKASI
1.
Pengertian Hubungan
Masyarakat
a.
Hubungan Masyarakat sebagai Technique of Communication
b.
Hubungan masyarakat sebagai State of Being
- Definisi Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat adalah fungsi
manajemen dari budi yang di jalankan secara berkesinambungan dan berencana dengan
mana organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum berusaha
memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada
sangkut pautnya tatau yang mungkin ada sangkut pautnya dengan menilai pendapat
umum diantara mereka dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan
dan keterlaksanaan mereka guna mencapai kerja sama yang lebih produktif dan
untuk melaksanakan kepentingan bersama yang lebih efisien dengan, melancarkan
informasi yang berencana dan tersebar luas.
B. HUBUNGAN MASYARAKAT SEBAGAI FUNGSI MANAJEMEN
- Hubungan ke Dalam
Sasaran hubungan masyarakat adalah
sasaran komunikasi manajemen. Dalam mencapai tujuan manajemen secara efektif,
manusia-manusia yang menjadi sasaran hubungan masyarakat dibagi menjadi dua
kelompok besar disebut khalayak dalam dan khalayak luar.
- Hubungan keluar
Hubungan
dengan masyarakat sekitar, Hubungan dengan jawatan pemerintah, Hubungan dengan
pers.
C. HUBUNGAN MASYARAKAT DAN HUBUNGAN MANUSIAWI
- Pengertian Hubungan Manusiawi
a. Hubungan
Manusiawi dalam Arti Luas
b. Hubungan
Manusiawi Dalam Arti Sempit
- Teknik Hubungan Manusiawi
Konseling
langsung dan Konseling tidak langsung
BAB
IX
KOMUNIKASI DAN JURNALISTIK
A. PERS SEBAGAI SARANA KEGIATAN JURNALISTIK
- Pengertian dan Ciri-ciri Pers
Secara harfiah pers berarti cetak dan
secara maknawia berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara dicetak
(printed publication). Dalam perkembangannya Pers mempunyai dua pengertian,
yakni pers dalam arti luas dan pers dalam arti sempit. Pers dalam arti luas
meliputi segala penerbitan, bahkan termasuk media massa elektonik. Sedangkan
pers dalam arti sempit terbatas pada media massa cetak.
Ciri-ciri tersebut dipenuhi, baik
oleh media massa cetak, surat kabar, majalah maupun oleh media massa elektronik
radio televise.
- Fungsi Pers
a.
Menyiarkan Informasi,
b.
Mendidik,
c.
Menghibur,
d.
Mempengaruhi.
B.
JURNALISTIK SEBAGAI
OBJEK STUDI ILMU KOMUNIKASI
- Pengertian Jurnalistik
Jurnalistik adalah suatu pengelolaan
laporan harian yang menarik minat khalayak mulai dari peliputan sampai penyebarannya
kepada masyarakat.
- Proses Jurnalistik Sebagai Proses Komunikasi
a.
Siapa Komunikasi Jurnalistik ?
b.
Ciri-ciri Sifat Media Yang Dipergunakan
c.
Pesan Menyangkut Kebutuhan KOmunikasi
d.
Efek Sesuai Dengan Tujuan
e.
Yang Harus Dilakukan Oleh Wartawan Sebagai Komunikator
BAB
X
KOMUNIKASI DAN PERANG URAT SARAF
A. PERANG URAT SARAF SEBAGAI METODE KOMUNIKASI
- Pengertian Perang Urat Saraf
Perang
Urat Saraf Dalam Arti sempit
adalah penggunaan propaganda terhadap musuh beserta tindakan-tindakan
operasional lainnya yang bersifat militer, ekonomis, atau politis sbagaimana
disyaratkan untuk melengkapi propaganda.
Perang
Urat Saraf Dalam Ari Luas
Adalah penerapan bagian-bagian dari ilmu psikologi guna melanjutkan
kegiatan-kegiatan politik, ekonomi, atau militer.
- Propaganda Sebagai Unsur Kegiatan Perang Urat Saraf
a. White Propaganda (propaganda putih)
b. Black Propaganda (propaganda hitam)
c. Gray Propaganda (propaganda kelabu)
B. SETRATEGI DAN OPERASI PERANG URAT SARAF
- Setrategi Perang Urat Saraf
Penyusuna perang urat saraf
seyogyanya didasari pemikiran secara holistik dalam arti kata terkolerasikannya
komponen yang satu dengan yang lainya, factor yang satu dengan factor lainnya
sehingga keseluruhannya merupakan kesatuan terpadu.
a. Siapa yang akan
dijadikan sasaran ?
b. Media apa yang
akan dipergunakan ?
c. Pesan apa yang
akan disebarkan ?
d. Apa yang menjadi
tujuan dan efek apa yang diharapkan ?
e. Apa yang harus
dilakukan oleh komunikator perang urat saraf
- Operasi Perang Urat Saraf
a. Operasi
Intelijen
b. Operasi
mempengaruhi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar